Pernahkah kalian mendengar berita seorang polisi yang tinggal di kandang sapi? Sangat bergetar hati Saya saat mendengar bahkan menonton berita itu di suatu siaran televisi yang memberitakan bahwa seorang polisi yang bernama (Brigadir Dua) M Taufiq Hidayat tinggal di sebuah rumah bekas kandang sapi yang sangat menyedihkan. Mungkin sah-sah saja judul berita yang tertulis POLISI MISKIN di sana, namun setelah menyaksikan kisah ini, Saya tidak sependapat dengan judul berita itu yang ditulis POLISI MISKIN, melainkan Saya mengakui bahwa dialah seorang Polisi yang sebenar-benarnya KAYA, Saya merasa salut dan sangat bangga meskipun dia bukanlah orang yang aku kenal. Luar biasa!
Diceritakan bahwa polisi yang bernama Taufik ini sekarang menjabat sebagai seorang polisi dimana saat ini jika Saya pikir perjuangannya dalam mendapatkan profesi seperti ini adalah hal yang tidak mudah. Namun, bagi Taufik hal yg tidak mudah itu bisa dilewatinya dengan semangat dan kesederhanaannya. Seorang polisi yang dipandang sudah bisa hidup layak, namun siapa menyangka kalau Taufik ini ternyata tinggal di rumah bekas kandang sapi. Mengapa bisa begitu? Sungguh luar biasa hebatnya bagi Saya, salut, bangga sekaligus ingin tahu bagaimana perjuangan seorang Taufik hingga ia bisa menjadi seorang polisi padahal dilihat dari tempat tinggalnya saja rasanya tidak mungkin. Rasanya Saya melihat sinetron yang di-setting begitu dramatis dan tidak ada di kehidupan nyata. Tapi ternyata benar-benar dilakoni Taufik di kehidupan yang sebenarnya.
Mungkin para Bloggers ada yang sudah pernah tahu tentang kisah si Taufik dan mungkin ada juga yang belum pernah mendengar kisahnya. Begini berita sekaligus gambar yang Saya kutip dari sumber berita yang terpercaya. Beritanya seperti ini:
(Kabar24.com, SLEMAN -- Kisah hidup
Bripda Taufiq memberi gambaran tentang sosok polisi miskin yang tidak
kehilangan semangat untuk berjuang.
Dengan keterbatasan ekonomi keluarga, Taufiq akhirnya lolos seleksi dan diterima sebagai anggota polisi.
Polda
Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan kisah atau pengalaman Bripda
Muhammad Taufiq Hidayat menunjukkan kepada masyarakat bahwa siapa pun
dapat menjadi polisi bila memenuhi persyaratan.
"Kisah Bripda M
Taufiq Hidayat yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi
dan tinggal di bekas kandang sapi tersebut menunjukkan kepada masyarakat
bahwa siapa pun bisa menjadi polisi," kata Kabid Humas Polda Daerah
Istimewa Yogyakarta AKBP Anny Pudjiastuti, Jumat 16/1/2015.
Menurut dia, semua kalangan dan lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk masuk menjadi anggota kepolisian.
"Semua
lapisan masyarakat, baik itu kaya atau kurang mampu dapat menjadi
polisi. Asalkan memenuhi syarat seperti batas umur, pendidikan, tinggi
badan dan lainnya bisa mendaftarkan menjadi polisi," katanya.
Ia mengatakan, diterima dan tidaknya pelamar akan tergantung dari persyaratan dan tes seleksi.
"Jika
lolos dari seleksi calon anggota polisi, maka akan dilanjutkan
pendidikan kepolisian. Kalau lulus, ya, langsung diangkat menjadi
anggota polisi," katanya.
Taufiq yang tinggal bersama ayah dan
tiga adiknya selama dua tahun tinggal di bangunan bekas kandang sapi
yang berdinding batako tanpa pintu.
Taufiq kelahiran 1995 dan tamatan SMK Negeri Sayegan, Kabupaten Sleman.
Ia mengaku mendaftarkann diri hingga menjadi polisi tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
Setelah dinyatakan diterima, ia menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara Polda DIY Selopamioro, Imogiri, Bantul.
Menamatkan pendidikan di SPN pada akhir Desember 2014, Taufiq kemudian ditugaskan di Direktorat Sabhara Polda DIY.
Seperti
diberitakan, seorang anggota Direktorat Sabhara Polda Daerah Istimewa
Yogyakarta Brigadir Dua Muhammad Taufiq Hidayat, 20, bersama ayah dan
adiknya selama ini tinggal di sebuah kandang sapi di Dusun Jongke
Tengah, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Taufiq
bersama ayah dan tiga adiknya sudah dua tahun ini menempati bangunan
bekas kandang sapi berukuran empat kali tujuh meter ini karena keadaan
ekonomi keluarga yang kekurangan.
"Ya saya berharap setelah
menjadi anggota polisi, lambat laun dapat memperbaiki kondisi ekonomi
keluarga, dan mengubah keadaan menjadi baik, " kata Taufiq.)
Tidak hanya itu saja berita Taufik yang menggetarkan hati para pemuda, ada cerita sosok seorang Taufik ini yang bagi Saya sangat menyentuh hati dan memotivasi diri. Inilah kisah yang Saya kutip dari sumber berita yang dilansir oleh Okezone.com (15/01/2015) yang menceritakan bahwa bagaimana keadaan Taufik ini baru bisa diketahui oleh atasannya hingga diberitakan di berbagai media. Berikut beritanya:
(
Bripda Taufik
bersama ayah dan adiknya tinggal di Dusun Jongke Tengah RT 04/23,
Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Menempati gubuk berukuran 2,5
meter X 5 meter dengan satu tempat tidur dan lemari baju.
Menurut Taufik, kandang komunal milik warga setempat itu dia sewa
seharga Rp170 ribu per tahunnya. “Karena keterbatasan ruang, adik saya
yang nomor dua ikut simbah,” kata Taufik, Rabu 14/1/2015.
Pemuda kelahiran 25 Maret 1995 ini mengisahkan, sebelum tinggal di
Mess Mapolda DIY, dirinya berangkat ke kantor menggunakan angkot atau
menumpang temannya menggunakan motor. Bahkan, sebelum mendapatkan gaji
dia rela untuk berjalan kaki yang jaraknya berkilo-kilo meter.
Kehidupan polisi sederhana ini diketahui saat dirinya terlambat
sampai Mapolda. Dengan alasan yang diberikannya, atasannya langsung
memerintahkan anggotanya untuk mengecek kebenaran cerita tersebut.
Akhirnya diketahui, jika Bripda Taufik memang hidup di dalam keterbatasan.
Rabu siang, Direktur Sabhara Polda DIY Kombes Pol Zulsa Sulaiman
bersama Kabid Humas AKBP Anny Pudjiastuti dan beberapa anggota Sabhara
lain berkunjung ke rumah Taufiq.
Direktur Sabhara Polda DIY Kombes Pol Zulsa Sulaiman mendengar cerita
Taufiq mengaku bangga dengan semangat yang dimiliki oleh anggotanya.
“Saya bangga dengan Taufiq. Saya berharap Taufiq ke depannya tetap lebih
baik, jenjang karirnya lebih baik ke depan,” katanya.
Zulsa menjelaskan, sebagai anggota polisi baru kini Taufik tinggal di
aula Direktorat Sabhara Polda DIY. Dan diperkenankan pulang seminggu
sekali. “Agar tidak terlambat dipinjami motor oleh wadirsabhara,”
pungkasnya.)
Proud of you, Taufik...!! semoga dengan kisah seorang pemuda ini yang berjuang dengan segala kekurangan dan kesederhanaannya bisa menjadikan makna yang sangat baik untuk kita para pemuda bahwasanya cita-cita yang mulia bisa dicapai dengan cara yang sederhana, tidak perlu yang mewah-mewah. Lakukan dengan semangat dan tekat yang kuat serta dalam kerendahan hati dan tidak sombong. Tuhan Maha Tahu segalanya.
by ~ Aher Hasyim
Pernahkah kalian mendengar berita seorang polisi yang tinggal di kandang sapi? Sangat bergetar hati Saya saat mendengar bahkan menonton berita itu di suatu siaran televisi yang memberitakan bahwa seorang polisi yang bernama (Brigadir Dua) M Taufiq Hidayat tinggal di sebuah rumah bekas kandang sapi yang sangat menyedihkan. Mungkin sah-sah saja judul berita yang tertulis POLISI MISKIN di sana, namun setelah menyaksikan kisah ini, Saya tidak sependapat dengan judul berita itu yang ditulis POLISI MISKIN, melainkan Saya mengakui bahwa dialah seorang Polisi yang sebenar-benarnya KAYA, Saya merasa salut dan sangat bangga meskipun dia bukanlah orang yang aku kenal. Luar biasa!
Diceritakan bahwa polisi yang bernama Taufik ini sekarang menjabat sebagai seorang polisi dimana saat ini jika Saya pikir perjuangannya dalam mendapatkan profesi seperti ini adalah hal yang tidak mudah. Namun, bagi Taufik hal yg tidak mudah itu bisa dilewatinya dengan semangat dan kesederhanaannya. Seorang polisi yang dipandang sudah bisa hidup layak, namun siapa menyangka kalau Taufik ini ternyata tinggal di rumah bekas kandang sapi. Mengapa bisa begitu? Sungguh luar biasa hebatnya bagi Saya, salut, bangga sekaligus ingin tahu bagaimana perjuangan seorang Taufik hingga ia bisa menjadi seorang polisi padahal dilihat dari tempat tinggalnya saja rasanya tidak mungkin. Rasanya Saya melihat sinetron yang di-setting begitu dramatis dan tidak ada di kehidupan nyata. Tapi ternyata benar-benar dilakoni Taufik di kehidupan yang sebenarnya.
Mungkin para Bloggers ada yang sudah pernah tahu tentang kisah si Taufik dan mungkin ada juga yang belum pernah mendengar kisahnya. Begini berita sekaligus gambar yang Saya kutip dari sumber berita yang terpercaya. Beritanya seperti ini:
(Kabar24.com, SLEMAN -- Kisah hidup
Bripda Taufiq memberi gambaran tentang sosok polisi miskin yang tidak
kehilangan semangat untuk berjuang.
Dengan keterbatasan ekonomi keluarga, Taufiq akhirnya lolos seleksi dan diterima sebagai anggota polisi.
Polda
Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan kisah atau pengalaman Bripda
Muhammad Taufiq Hidayat menunjukkan kepada masyarakat bahwa siapa pun
dapat menjadi polisi bila memenuhi persyaratan.
"Kisah Bripda M
Taufiq Hidayat yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi
dan tinggal di bekas kandang sapi tersebut menunjukkan kepada masyarakat
bahwa siapa pun bisa menjadi polisi," kata Kabid Humas Polda Daerah
Istimewa Yogyakarta AKBP Anny Pudjiastuti, Jumat 16/1/2015.
Menurut dia, semua kalangan dan lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk masuk menjadi anggota kepolisian.
"Semua
lapisan masyarakat, baik itu kaya atau kurang mampu dapat menjadi
polisi. Asalkan memenuhi syarat seperti batas umur, pendidikan, tinggi
badan dan lainnya bisa mendaftarkan menjadi polisi," katanya.
Ia mengatakan, diterima dan tidaknya pelamar akan tergantung dari persyaratan dan tes seleksi.
"Jika
lolos dari seleksi calon anggota polisi, maka akan dilanjutkan
pendidikan kepolisian. Kalau lulus, ya, langsung diangkat menjadi
anggota polisi," katanya.
Taufiq yang tinggal bersama ayah dan
tiga adiknya selama dua tahun tinggal di bangunan bekas kandang sapi
yang berdinding batako tanpa pintu.
Taufiq kelahiran 1995 dan tamatan SMK Negeri Sayegan, Kabupaten Sleman.
Ia mengaku mendaftarkann diri hingga menjadi polisi tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
Setelah dinyatakan diterima, ia menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara Polda DIY Selopamioro, Imogiri, Bantul.
Menamatkan pendidikan di SPN pada akhir Desember 2014, Taufiq kemudian ditugaskan di Direktorat Sabhara Polda DIY.
Seperti
diberitakan, seorang anggota Direktorat Sabhara Polda Daerah Istimewa
Yogyakarta Brigadir Dua Muhammad Taufiq Hidayat, 20, bersama ayah dan
adiknya selama ini tinggal di sebuah kandang sapi di Dusun Jongke
Tengah, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
Taufiq
bersama ayah dan tiga adiknya sudah dua tahun ini menempati bangunan
bekas kandang sapi berukuran empat kali tujuh meter ini karena keadaan
ekonomi keluarga yang kekurangan.
"Ya saya berharap setelah
menjadi anggota polisi, lambat laun dapat memperbaiki kondisi ekonomi
keluarga, dan mengubah keadaan menjadi baik, " kata Taufiq.)
Tidak hanya itu saja berita Taufik yang menggetarkan hati para pemuda, ada cerita sosok seorang Taufik ini yang bagi Saya sangat menyentuh hati dan memotivasi diri. Inilah kisah yang Saya kutip dari sumber berita yang dilansir oleh Okezone.com (15/01/2015) yang menceritakan bahwa bagaimana keadaan Taufik ini baru bisa diketahui oleh atasannya hingga diberitakan di berbagai media. Berikut beritanya:
(
Bripda Taufik
bersama ayah dan adiknya tinggal di Dusun Jongke Tengah RT 04/23,
Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Menempati gubuk berukuran 2,5
meter X 5 meter dengan satu tempat tidur dan lemari baju.
Menurut Taufik, kandang komunal milik warga setempat itu dia sewa
seharga Rp170 ribu per tahunnya. “Karena keterbatasan ruang, adik saya
yang nomor dua ikut simbah,” kata Taufik, Rabu 14/1/2015.
Pemuda kelahiran 25 Maret 1995 ini mengisahkan, sebelum tinggal di
Mess Mapolda DIY, dirinya berangkat ke kantor menggunakan angkot atau
menumpang temannya menggunakan motor. Bahkan, sebelum mendapatkan gaji
dia rela untuk berjalan kaki yang jaraknya berkilo-kilo meter.
Kehidupan polisi sederhana ini diketahui saat dirinya terlambat
sampai Mapolda. Dengan alasan yang diberikannya, atasannya langsung
memerintahkan anggotanya untuk mengecek kebenaran cerita tersebut.
Akhirnya diketahui, jika Bripda Taufik memang hidup di dalam keterbatasan.
Rabu siang, Direktur Sabhara Polda DIY Kombes Pol Zulsa Sulaiman
bersama Kabid Humas AKBP Anny Pudjiastuti dan beberapa anggota Sabhara
lain berkunjung ke rumah Taufiq.
Direktur Sabhara Polda DIY Kombes Pol Zulsa Sulaiman mendengar cerita
Taufiq mengaku bangga dengan semangat yang dimiliki oleh anggotanya.
“Saya bangga dengan Taufiq. Saya berharap Taufiq ke depannya tetap lebih
baik, jenjang karirnya lebih baik ke depan,” katanya.
Zulsa menjelaskan, sebagai anggota polisi baru kini Taufik tinggal di
aula Direktorat Sabhara Polda DIY. Dan diperkenankan pulang seminggu
sekali. “Agar tidak terlambat dipinjami motor oleh wadirsabhara,”
pungkasnya.)
Proud of you, Taufik...!! semoga dengan kisah seorang pemuda ini yang berjuang dengan segala kekurangan dan kesederhanaannya bisa menjadikan makna yang sangat baik untuk kita para pemuda bahwasanya cita-cita yang mulia bisa dicapai dengan cara yang sederhana, tidak perlu yang mewah-mewah. Lakukan dengan semangat dan tekat yang kuat serta dalam kerendahan hati dan tidak sombong. Tuhan Maha Tahu segalanya.
by ~ Aher Hasyim